Awesome Image

RSUD Ajibarang Akan Gelar Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Dasar

RSUD Ajibarang melalui Institusi Diklat dan Penelitian yang telah terakreditasi Kementerian Kesehatan RI akan menyelenggarakan Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Dasar pada Rabu dan Sabtu, 24–27 September 2025 mendatang. Acara yang akan berlangsung di Aula Utama RSUD Ajibarang ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam menerapkan standar pencegahan infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan.

Direktur RSUD Ajibarang, dr. Noegroho Harbani, M.Sc, Sp.S, menyambut baik rencana pelatihan ini sebagai langkah strategis dalam meningkatkan mutu layanan rumah sakit. “Pengendalian infeksi adalah aspek penting dalam menjaga keselamatan pasien dan tenaga kesehatan. Dengan pelatihan ini, kami ingin memastikan seluruh SDM memiliki pemahaman yang sama dan mampu menerapkan praktik terbaik dalam pencegahan infeksi,” ungkapnya.

Pelatihan ini akan menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten, di antaranya dr. Igun Winarno, Sp.An-TI.FISQUA; dr. Inge Cahya Ramadhani, Sp.P; dr. Din Alfina, Sp.A, M.Sc; dr. Yosefin Rattanangtyas, Sp.PD; dr. Jesica Santoso, Sp.PK; dan para praktisi lain dari berbagai bidang. Materi yang akan dibahas meliputi kebijakan PPI, keselamatan pasien, pelayanan kesehatan berbasis PPI, surveilans infeksi, hingga praktik cuci tangan dan penggunaan APD yang benar.

Kepala Diklat RSUD Ajibarang, dr. Igun Winarno, Sp.An-TI.FISQUA, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk komitmen rumah sakit dalam mencetak tenaga kesehatan yang profesional. “Kami ingin peserta memiliki kompetensi yang tidak hanya teoritis, tetapi juga praktis. Dengan bekal ini, diharapkan tenaga kesehatan mampu menjadi garda terdepan dalam menekan angka kejadian infeksi di rumah sakit,” ujarnya.

Dengan biaya pendaftaran Rp1.300.000, peserta akan mendapatkan materi komprehensif, fasilitas pelatihan, dan sertifikat dengan nilai SKP resmi dari Kementerian Kesehatan. Melalui kegiatan ini, RSUD Ajibarang optimis dapat memperkuat budaya keselamatan pasien, meningkatkan kualitas layanan, serta mendukung pencapaian standar nasional dan internasional dalam pencegahan serta pengendalian infeksi.

Komentar (0)

Belum ada komentar.

Tinggalkan Komentar