RSUD Ajibarang melalui Institusi Diklat dan Penelitian akan menyelenggarakan Webinar Nasional bertajuk “Enhancing Quality of Life Preterm Baby: From Limited to Full Resources Healthcare Facility” pada Rabu, 23 September 2025 pukul 09.00–12.00 WIB secara daring melalui Zoom Meeting. Kegiatan ini ditujukan bagi tenaga kesehatan dan masyarakat luas yang memiliki akun Satu Sehat SDMK atau Pitaran Sehat, dengan kuota terbatas sebanyak 250 peserta.
Direktur RSUD Ajibarang, dr. Noegroho Harbani, M.Sc, Sp.S, dalam sambutannya menegaskan pentingnya perhatian terhadap bayi prematur yang masih menghadapi tantangan besar di fasilitas kesehatan. “Bayi lahir prematur adalah kelompok rentan yang membutuhkan perhatian serius. Melalui webinar ini, kami ingin membuka ruang diskusi nasional agar tenaga kesehatan semakin siap memberikan pelayanan komprehensif, sehingga kualitas hidup bayi prematur dapat terus meningkat,” ujarnya.
Webinar ini akan menghadirkan tiga narasumber utama, yakni dr. Kurniawati Arifah, M.Sc, Sp.A (K) Subsp. Neonatologi yang membahas tentang tata laksana bayi prematur dengan sumber daya terbatas, dr. Qodri Santosa, M.Si.Med, Sp.A Subsp. TPK (K) mengenai pemenuhan nutrisi bayi prematur, serta dr. Din Alfina, Sp.A, M.Sc, Dokter Spesialis Anak RSUD Ajibarang yang akan memaparkan praktik baik penatalaksanaan BBLR di RSUD Ajibarang.
Kepala Diklat RSUD Ajibarang, dr. Igun Winarno, Sp.An-TI.FISQUA, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen rumah sakit dalam berbagi pengetahuan dan pengalaman. “RSUD Ajibarang tidak hanya berfokus pada pelayanan, tetapi juga pengembangan kapasitas tenaga kesehatan. Melalui webinar ini, kami berharap peserta memperoleh ilmu yang aplikatif dan dapat langsung diterapkan di fasilitas kesehatan masing-masing,” katanya.
Dengan biaya pendaftaran yang sangat terjangkau, yakni Rp20.000, peserta akan mendapatkan e-sertifikat bernilai SKP dan materi pembelajaran dari narasumber berkompeten. RSUD Ajibarang optimis, kegiatan ini akan menjadi momentum penting untuk memperkuat jejaring ilmu pengetahuan, meningkatkan kualitas pelayanan neonatal, serta mendukung tercapainya target nasional dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi di Indonesia.
Komentar (0)
Belum ada komentar.