Ajibarang, 12 September 2025 – RSUD Ajibarang menorehkan langkah penting dalam perjalanan reformasi birokrasi dengan melaksanakan penilaian Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Kegiatan ini digelar di Aula Utama RSUD Ajibarang pada Jumat, 12 September 2025, dengan menghadirkan Tim Penilai Nasional dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).
Kehadiran tim penilai nasional ini menjadi momen krusial bagi RSUD Ajibarang, yang selama ini berkomitmen dalam membangun budaya kerja profesional, akuntabel, dan transparan. Penilaian dilakukan secara menyeluruh untuk mengukur sejauh mana implementasi ZI telah berjalan.
Tim verifikator KemenPAN-RB terdiri dari dua pejabat muda, yaitu Nabila Haedara, SE dan Alifta Rahma Nirmala, S.Ak. Keduanya bertugas melakukan evaluasi lapangan terhadap berbagai aspek pelayanan publik di RSUD Ajibarang.
Direktur RSUD Ajibarang, dr. Noegroho Harbani, M.Sc., Sp.S, FISQua, menyampaikan bahwa perjalanan menuju WBBM bukan sekadar formalitas, tetapi refleksi dari cita-cita besar rumah sakit untuk memberikan layanan yang bebas dari praktik koruptif dan birokrasi yang berbelit.
“Zona Integritas adalah simbol kesungguhan kami dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bersih, efisien, dan berfokus pada kebutuhan pasien. Kami ingin masyarakat Banyumas percaya bahwa RSUD Ajibarang berdiri sebagai rumah sakit yang profesional dan berintegritas,” tegas dr. Noegroho dalam sambutannya.
Acara penilaian ini tidak hanya menjadi ruang evaluasi, tetapi juga momentum untuk meneguhkan kembali semangat kebersamaan seluruh pegawai rumah sakit. Dari jajaran manajemen, dokter, perawat, tenaga medis, hingga staf administrasi, semua menunjukkan antusiasme tinggi dalam menyambut tim penilai.
Kehadiran sejumlah pejabat daerah turut memberikan warna dalam acara ini. Tampak hadir dr. Igun Winarno, SpAn-TI, selaku Ketua Komite Medis RSUD Ajibarang, yang menegaskan dukungan penuh terhadap langkah rumah sakit dalam membangun pelayanan berbasis integritas.
Hadir pula Ir. Eko Prijanto, MT, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Banyumas. Ia menekankan bahwa pembangunan ZI di rumah sakit akan menjadi role model bagi instansi lain di lingkungan pemerintah daerah.
Drs. Djoko Setyono, S.Sos, Kepala Inspektorat Kabupaten Banyumas, juga ikut menyaksikan langsung proses verifikasi. Kehadirannya menunjukkan pentingnya sinergi lintas sektor dalam memastikan birokrasi yang bersih dan melayani dapat benar-benar diwujudkan.
Penilaian ini meliputi aspek pelayanan publik, transparansi tata kelola, inovasi layanan, hingga penerapan sistem pengaduan masyarakat yang efektif. Semua elemen tersebut menjadi indikator utama dalam menentukan kelayakan RSUD Ajibarang menuju predikat WBBM.
Selama proses verifikasi, tim penilai melakukan tinjauan langsung terhadap unit-unit layanan rumah sakit. Mereka juga berdialog dengan pegawai, pasien, serta keluarga pasien untuk mendapatkan gambaran nyata tentang kualitas pelayanan.
Pegawai RSUD Ajibarang tampak kompak menggunakan seragam dan atribut resmi, memperlihatkan semangat kebersamaan. Mereka tidak hanya menjadi objek penilaian, tetapi juga subjek aktif yang ikut berperan dalam membangun citra positif rumah sakit.
Sejumlah inovasi yang telah dijalankan RSUD Ajibarang turut menjadi sorotan. Mulai dari digitalisasi pelayanan, penerapan standar mutu kesehatan, hingga berbagai program berbasis patient-centered care, semua dipaparkan dalam forum penilaian.
Direktur RSUD Ajibarang menambahkan bahwa keberhasilan ZI tidak bisa dicapai tanpa kerja sama seluruh elemen rumah sakit. Menurutnya, budaya integritas harus menjadi bagian dari keseharian, bukan sekadar jargon sesaat.
“Kami ingin setiap pegawai, dari dokter hingga tenaga administrasi, merasakan bahwa pelayanan publik adalah amanah. Dengan semangat ini, kami optimistis bisa meraih predikat WBBM,” ungkap dr. Noegroho.
Kegiatan ini juga menjadi ajang pembelajaran bersama. RSUD Ajibarang menegaskan bahwa setiap kritik, masukan, dan saran dari tim penilai akan dijadikan dasar untuk terus memperbaiki pelayanan.
Para tamu undangan dari unsur pemerintah daerah menilai bahwa langkah RSUD Ajibarang ini sangat strategis dalam mendukung visi Kabupaten Banyumas sebagai daerah dengan tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
Semangat reformasi birokrasi yang digalakkan pemerintah pusat kini benar-benar dirasakan hingga ke tingkat rumah sakit daerah. RSUD Ajibarang pun menjadi salah satu pionir dalam mewujudkan hal tersebut di Banyumas.
Di akhir acara, seluruh peserta melakukan foto bersama dengan penuh antusiasme. Momen ini bukan sekadar dokumentasi, tetapi simbol komitmen kolektif dalam memperjuangkan pelayanan publik yang lebih baik.
Dengan verifikasi lapangan ini, RSUD Ajibarang menambah daftar rumah sakit daerah yang siap bertransformasi menjadi institusi kesehatan yang tidak hanya unggul secara medis, tetapi juga kuat dalam tata kelola pemerintahan.
Harapan besar disematkan agar hasil penilaian ZI menuju WBBM ini menjadi tonggak baru bagi RSUD Ajibarang. Predikat WBBM diharapkan akan semakin meningkatkan kepercayaan publik, memperkuat citra positif rumah sakit, serta memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat Banyumas dan sekitarnya.
Komentar (0)
Belum ada komentar.