Ajibarang - pada hari jumat, 8 agustus 2025 diajakan kajian oleh ustad fathul munzi, S.Ag. Dalam sebuah kajian klasik yang hingga kini relevan untuk umat, ulama besar Nusantara, Syekh Nawawi Al-Bantani, mengingatkan umat Islam tentang bahaya “Maksiat Hati” — dosa-dosa batin yang tidak terlihat secara lahir namun diam-diam menggerogoti amal kebaikan dan merusak hubungan seorang hamba dengan Allah SWT.

Syekh Nawawi menegaskan, meskipun tidak terlihat, maksiat hati dapat menghapus pahala ibadah, mengeraskan hati, dan menutup pintu hidayah. Berikut sepuluh maksiat hati yang perlu diwaspadai:

1. Riya (Pamer dalam Ibadah)
   Melakukan amal kebaikan demi mendapatkan pujian manusia. Lebih berbahaya bila disertai ‘ujub (membanggakan diri) dan merasa semua itu hasil usaha pribadi, bukan karunia Allah.

2. Meragukan Keberadaan dan Kesempurnaan Allah
   Termasuk merasa aman dari murka-Nya meskipun terus bermaksiat atau sebaliknya, putus asa dari rahmat-Nya.

3. Takabur (Sombong)
   Merasa diri lebih tinggi dari orang lain, meremehkan kebenaran, dan merendahkan sesama.

4. Hiqdu (Dendam)
   Menyimpan rasa permusuhan dan niat membalas dalam hati.

5. Hasud (Iri Dengki)
   Tidak senang melihat nikmat yang dimiliki orang lain dan berharap nikmat itu hilang darinya.

6. Mengungkit Kebaikan
   Mengingatkan kembali bantuan atau pemberian kepada orang lain dengan tujuan merendahkan penerimanya.

7. Berburuk Sangka
   Kepada Allah maupun sesama muslim, terutama kepada orang-orang saleh, termasuk sikap protes terhadap takdir.

8. Senang terhadap Maksiat
   Baik yang dilakukan sendiri maupun yang dilakukan orang lain.

9. Menipu dan Membenci Sahabat Rasulullah SAW, Keluarganya, serta Orang Saleh

10. Bahil (Pelit)
    Terlalu cinta dunia, tamak harta, dan takut mati.

Syekh Nawawi mengaitkan peringatan ini dengan firman Allah dalam QS. Saba: 39 yang menegaskan bahwa Allah-lah pemberi rezeki, dan QS. Al-Baqarah: 268 yang memperingatkan tipu daya setan yang menakut-nakuti manusia dengan kemiskinan.

“Bersihkan hati sebagaimana kita membersihkan pakaian,” pesan Syekh Nawawi. “Karena amal yang lahiriah hanya akan bernilai jika hati ikut suci.”