Ajibarang – Dalam upaya meningkatkan mutu layanan kesehatan yang lebih humanis, RSUD Ajibarang terus mendorong seluruh jajaran tenaga medis dan non-medis untuk mengedepankan sikap ramah dan empati dalam setiap interaksi dengan pasien. Sikap ini bukan sekadar etika profesional, namun juga merupakan bagian dari terapi yang berperan penting dalam proses penyembuhan pasien, sebagaimana disampaikan dalam kampanye terbaru yang diusung oleh Institusi Diklat dan Penelitian RSUD Ajibarang.
Direktur RSUD Ajibarang, Dr. Noegroho Harbani, M.Sc., Sp.S., menegaskan bahwa pelayanan yang ramah dan penuh perhatian adalah salah satu bentuk implementasi nilai-nilai kemanusiaan dalam dunia medis. “Kami percaya bahwa penyembuhan tidak hanya datang dari obat dan tindakan medis, tetapi juga dari kehangatan, ketulusan, dan keramahan dalam pelayanan,” ujar beliau.
Kampanye ini turut disosialisasikan melalui berbagai media visual dan digital, termasuk gambar promosi yang menampilkan tenaga kesehatan perempuan tersenyum hangat kepada pasien lanjut usia. Kutipan yang diangkat dalam visual tersebut berbunyi, “Bersikap ramah bukanlah tambahan, melainkan bagian dari terapi yang mampu menyembuhkan jiwa pasien.” Kalimat ini menjadi refleksi filosofi pelayanan RSUD Ajibarang dalam memberikan perawatan menyeluruh secara fisik dan emosional.
Dr. Noegroho menambahkan bahwa pendekatan ini telah diterapkan secara sistematis dalam berbagai pelatihan dan program peningkatan kompetensi yang diselenggarakan oleh Institusi Diklat dan Penelitian RSUD Ajibarang. Dalam pelatihan tersebut, para peserta tidak hanya diajarkan keterampilan teknis, tetapi juga dibekali dengan kemampuan komunikasi empatik dan pelayanan berbasis nilai-nilai kemanusiaan.
“Di era modern ini, pasien tidak hanya menuntut pelayanan yang cepat dan tepat, tetapi juga pengalaman yang menyenangkan dan memanusiakan. Kami berkomitmen menjadikan keramahan sebagai standar, bukan sekadar pilihan,” ungkap Dr. Noegroho.
Tidak hanya itu, lingkungan kerja yang dibangun atas dasar keramahan juga meningkatkan kepuasan kerja tenaga medis sendiri. Hubungan interpersonal yang baik dengan pasien membuat profesi ini terasa lebih bermakna dan meminimalisir kejenuhan atau burnout. Hal ini penting untuk keberlanjutan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berempati.
Sebagai bentuk komitmen terhadap pelayanan berbasis empati dan humanisme, RSUD Ajibarang di bawah kepemimpinan dr. Noegroho Harbani, M.Sc., Sp.S sebagai Direktur Rumah Sakit, serta dr. Igun Winarno, Sp.An-TI sebagai Kepala Instalasi Diklat, terus mendorong tenaga medis untuk menjadikan keramahan sebagai bagian tak terpisahkan dari terapi. Karena di balik setiap senyum tenaga kesehatan, ada harapan dan kekuatan besar yang mampu menyembuhkan jiwa pasien.